-
► OH IBU DAN ANAK
Disebuah desa tinggal seorang janda dan anak
laki-lakinya. Sejak ditinggal suaminya, si janda hidup dalam kemiskinan dan terpaksa
bekerja 'serabutan' untuk membiayai hidupnya dan anaknya. Tak urung kemiskinan enggan
beranjak dari kehidupan mereka, sampai akhirnya pakain pun tak terbeli untuk si
anak. Suatu hari dengan telanjang si anak laki-laki
bermain-main di kebun dan naik ke sebuah pohon mangga. Lewatlah si dermawan yang
berharta dan dengan penuh kasih memanggil anak itu untuk turun dan mendekat. Bertanyalah
si Dermawan kepada anak tersebut
"Mengapa kamu bermain-main tidak memakai baju?
nanti kamu bisa masuk angin dan sakit "
"Ibuku tak punya uang untuk membeli pakaian,
baju dan celanaku cuma ada satu untuk kupakai besok ke sekolah, siang ini saya
telanjang supaya baju itu tidak kotor dipakai besok" kata si anak.
Lalu dengan iba si Dermawan memberi uang
kepada anak tersebut sebesar lima puluh ribu rupiah dengan pesan "belilah baju dengan uang
ini, supaya kamu tidak masuk angin'.
Dengan suka cita si anak berlari pulang ke
rumah dan menceritakan peristiwa itu kepada ibunya.
Lalu si janda punya ide cemerlang, kalo
anaknya saja diberi uang lima puluh ribu, ia pasti bisa memperoleh lebih banyak lagi.
Siang hari berikutnya, ketika terlihat dari
jauh si dermawan akan lewat ditempat kemarin, si janda segera menanggalkan seluruh bajunya, dan
dengan berbugil ria ia naik ke pohon mangga seperti yang dilakukan oleh anaknya
kemarin.
Seperti yang diharapkan oleh si janda, si
dermawan saat lewat di bawah pohon mangga
memanggilnya turun dan bertanya
"Mengapa kamu telanjang dan main-main di atas
pohon?"
"Saya tak punya uang untuk beli baju pak ",
kata si janda
Lalu tanpa berkata apa-apa si Dermawan
mengeluarkan sekeping logam lima puluh perak dan memberikannya kepada si janda. Karena
terkejut hanya diberi lima ratus perak saja, maka si janda bertanya
"mana cukup lima puluh perak untuk beli baju
saya pak?"
sambil tersenyum si Dermawan
menyahut
"siapa yang bilang uang itu untuk beli baju?
pergilah sana beli silet dan cukur dulu sebelum
kamu main-main sambil berbugil di atas
pohon". :f
-
► LOEWOENGAN KERDJA DJADOEL
PENGOEMOEMAN !!!
DAG INLANDER…HAJOO URANG MELAJOE…KOWE MAHU
KERDJA ???
GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE PERLU KOWE
OENTOEK DJADI
BOEDAK ATAOE TJENTENK DI
PERKEBOENAN-PERKEBOENAN
ONDERNEMING KEPOENJAAN GOVERNEMENT
NEDERLANDSCH INDIE
DJIKA KOWE POENYA SJARAT DAN NJALI BERIKOET
:
1. Kowe poenja tangan koeat dan
beroerat
2. Kowe poenja njali gede
3. Kowe poenja moeka kasar
4. Kowe poenja tinggal di wilajah Nederlandsch
Indie
5. Kowe boekan kerabat dekat
pemberontak-pemberontak ataoepoen maling ataoepoen
mereka jang soedah diberantas liwat actie
politioneel.
6. Kowe beloem djadi boedak nederlander
ataoepoen ondernemer ataoe toean tanah ataoe
baron eropah.
7. Kowe maoe bekerdja radjin dan
netjes.
KOWE INLANDER PERLOE DATANG KE RAWA SENAJAN
DISANA KOWE
HAROES DIPILIH LIWAT DJOERI-DJOERI JANG
BERTOEGAS:
1. Keliling rawa Senajan 3 kali
2. Angkat badan liwat 30 kali
3. Angkat peroet liwat 30 kali
Kowe mesti ketemoe Mevrouw Shanti, Meneer Tomo
en Meneer Atmadjaja
Kowe nanti akan didjadikan tjentenk oentoek di
Toba, Buleleng, Borneo, Tanamera Batam,
Soerabaja, Djakarta en Riaoeeiland.
Governement Nederlandsch Indie memberi oepah
:
1. Makan 3 kali perhari dengan beras putih
dari Bangil
2. Istirahat siang 1 uur.
3. Oepah dipotong padjak Governement 40
percent oentoek wang djago.
Haastig kalaoe kowe mahoe…
Pertanggal 31 Maart 1889
Niet Laat te Zijn Hoor…
Batavia 1889
Onder de naam van Nederlandsch Indie
Governor
Generaal
emang gitu ya... :t Bahasa jadul...
-
► MAKANAN AYAM
Seorang pria tertangkap oleh petugas bea cukai
saat hendak menyelundupkan barang masuk
ke Indonesia.
"Apa yang kau bawa ini?" tanya
petugas
"Anu pak.. makanan ayam" kata pria
tsb
Maka di bukalah barang-barang tersebut dan
ditemukanlah sejumlah alat elektronik berupa
televisi,handphone dan radio tape.
Petugas berkata, "Ini yang kau bilang makanan
ayam?"
Pria tersebut menjawab, "Betul pak.. saya suka
memberi makan ayam saya dengan barangbarang
ini, nanti kalau ayam saya tidak mau
memakannya barulah saya ambil." :D
-
► BERAPA JUZ LAGI HAFALANNYA?
Ini lagi-lagi kisah tentang seorang pejabat
Orde Baru yang di tahun 1990-an mendadak jadi “santri” mengikuti jejak sang Presiden yang
juga mendadak jadi “santri” setelah pulang naik haji. Walhasil, sang pejabat tersebut pun rajin
menyambangi sejumlah pesantren di pelosok tanah air. Suatu saat, pejabat tersebut
bersilaturahmi ke sebuah pesantren Tahfidz Qur’an (Penghafal Qur’an). Sang kyai pesantren pun
memperkenalkan sejumlah santrinya kepada pejabat tersebut.
“Ini Ahmad, dia sudah menghafal 20 juz. Dan
ini Miftah, dia sudah hafal 30 juz”, urai sang kyai memperkenalkan sejumlah santrinya yang
berprestasi kepada pejabat tersebut.
Sang pejabat rupanya kagum kepada Miftah,
santri cilik usia 10 tahun yang sudah mampu menghafal 30 juz Qur’an. Ia pun bertanya
kepada Miftah, “Berapa Juz lagi sisa hafalannya?” :v Dasar pejabat bego, g' pernah ngaji...